Popular Posts

Tuesday 21 April 2015

by my side, please.

Hai Mutia Azzahra
Salam kangen,
Gua  belajar banyak dari hidup,
Gua  yakin lu belajar lebih banyak lagi.

Gua belajar tentang hari-hari
Dan gua belajar untuk menerima apa yang hari esok akan beri karena gua tau gua akan lupa hari kemarin.
Gua belajar untuk menerima semuanya,
Semua yang udah Tuhan tulis di buku takdir gua.

Gua belajar tentang roda kehidupan, gua gak akan pernah tau kapan gua mulai dan kapan gua akan berhenti.
Kadang gua ada di bawah, disakitin, dikhianatin, dibenci, dilupain.
Kadang gua ada di atas, dibahagiain, ditolong, disayang, dicintain.

Gua juga belajar tentang manusia, ada puluhan juta manusia di dunia,
mereka akan datang dan pergi dalam hidup gua,
begitu juga gua dalam hidup mereka.
Begitu juga gua dalam hidup lu, dan lu dalam hidup gua.

Gua belajar...
Pada saat gua diatas, dibahagiain, ditolong, disayang, dicintain, gua gak boleh lupa kalau manusia yang ngelakuin itu ke gua adalah yang pernah datang dan yang akan pergi.

Gua belajar...
Pada saat gua dibawah, disakitin, dikhianatin, dibenci, dilupain, gua harus inget kalau manusia yang ngelakuin itu ke gua adalah yang pernah datang dan yang akan pergi.

Gua belajar tentang rollercoaster, saat gua ada di puncak, gua ngerasa dunia milik gua, tapi kalau ada puncak pasti ada dasar, dan saat gua di dasar gua harus belajar bahwa gua akan sampai puncak.

Gua belajar untuk gak percaya saat ada orang yang bilang “i will always be by your side trough the push and the pull”.

Bullshit.

Orang itu bahkan gatau kapan dia akan mati, kapan gua akan mati, orang itu gatau apapun.
Yang akan ada di samping gua through the push and the pull itu Cuma ada satu.
Itu yang menciptakan gua, yang memberi gua hidup dan yang akan membawa gua pergi, yang akan ada selamanya itu Tuhan.

Gua banyak kedatangan orang baru dalam hidup gua.

Gua banyak kehilangan orang yang lama di hidup gua.

Gua sayang orang tua gua, dan gua gak akan pernah tau kapan mereka akan menghilang, kapan mereka akan terbang jauh dari hidup gua, bahkan kelihatannya, gua yang akan terbang lebih dulu.

Rasanya pasti sakit ngelihat mereka terbang gitu aja dan gak akan balik lagi mengingat mereka udah ada di samping gua dari awal gua ada di dunia, gua takut ngebayangin mereka tiba-tiba ga ada lagi di hidup gua.
Dan gua mau percaya, kalau mereka lebih sayang sama gua.
Gua mau percaya kalau saat ini gua masih ada di dunia, itu pasti karena mereka sayang.

Masalah gua pergi lebih dulu, itu bukan salah mereka, bukan salah gua juga, itu mungkin  the fault in our star. In our destiny.

Gua belajar untuk terus berjalan Mutia, mungkin saat ini dunia terasa sesak.
Gua bahkan pernah ngerasa mau mati.
Tapi pohon-pohon di luar sana masih berjuang membuatkan gua oksigen, kenapa gua harus berhenti menghirup?
Gua belajar tentang mencintai, memberikan semua yang gua bisa. Meskipun pada akhirnya gua akan sakit, atau dia yang akan sakit, oh mungkin itu Cuma permainan takdir. Cuma permainan takdir. Cuma permainan takdir.
Pernah benci kata takdir?

Gua pernah.

Gua pernah gak puas sama buku takdir gua.
Ah  bodoh, bahkan untuk merasa gak puas dengan takdir gua adalah bagian dari takdir gua.
Pernah benci diri lu sendiri?

Gua pernah.
Gua pernah benci kenapa gua gak bisa ngerasa seperti orang lain, bahagia, santai, nonton konser? Nikmatin hidup? Trip ke luar negeri? Itu lebih dari apa yang pernah gua harapkan.
Orang yang ngalamin itu semua pasti bersyukur sama takdir mereka.

Gua percaya, suatu saat takdir gua akan baik, suatu saat, suatu saat.
Pernah benci keluarga lu?
Gua pernah.

Gua ngerasa gak dipeduliin, mereka berantem, gua berantem, mereka pergi, gua pergi, mereka marah, gua berontak, mereka nampar, gua maki, mereka jambak, gua pergi. Pada akhirnya Cuma mereka tempat gua kembali. Cuma keluarga. Cuma keluarga.

Gua juga belajar untuk mengingat semua kata, semua kalimat, semua gambar, semua perasaan, semua moment, karena Cuma ingatan yang akan ada dalam diri gua sampai gua mati.
Lu gabisa janji akan ada disamping gua selamanya. Tapi lu bisa janji akan ingat gua selamanya.
Gua gabisa janji akan ada disamping lu selamanya. Tapi gua bisa janji akan ingat lu selamanya.
Gua janji. Lu mau janji?

Gua mau belajar untuk menghafal ayat al-qur’an. Kata guru gua, kalau gua hafal, gua bisa ngasih singgasana buat orang tua gua di surga nanti, gua akan berusaha jalanin. Selamat berjuang Mutia!
Gua mau belajar untuk menjaga aurat gua. Kata guru gua, satu helai rambut gua yang dilihat sama non muhrim gua, gua bisa ngasih satu ular berbisa buat orang tua gua di neraka nanti, gua akan berusah dengan semua halangannya. Selamat berjuang Mutia!

Gua mau belajar untuk menjaga izzah gua seperti layaknya gua perempuan, kata kakak absen gua, jaga izzah untuk perempuan itu kewenangan perempuan yang hakiki, hak asasi perempuan yang hakiki. Gua akan belajar gimanapun caranya. Selamat berjuang Mutia.

Gua mau belajar menjadi berlian yang selalu sabar, di bakar suhu yang panas dan keluar menjadi berlian yang kuat.
Gua mau belajar konsisten. menjadi ikan di lautan, yang gak ikut asin.

Suatu saat gua Cuma harus mengingatkan diri gua kalau semuanya akan baik-baik aja. Mungkin gak sekarang. Mungkin bukan besok. Tapi suatu hari nanti.
 Say it enough that one day i’ll actually believe it. 
Harus inget kalau semuanya emang udah berubah. Semua berubah untuk suatu alasan. Manusia berubah karena mereka punya alasan, karena takdir punya alasan. Gua Cuma harus menerima dan move on. Itu emang susah, dan gua akan ngerasa kesepian, tapi gua harus tetap jalan. Karena siapa yang bilang besok gak akan jadi hari yang menyenangkan. Besok mungkin akan jadi hari yang menyenangkan Mutia!
Gua gak akan ngitungin setiap detik yang gua lewatin, yang gua rasain, gua mau... menerima.
Karena yang sesungguhnya gua bisa lakuin ya Cuma...menerima.
Waktu itu jahat  ya? Kalau gua gak mulai dari sekarang untuk nerima dan belajar semuanya, kapan lagi?
Detik,menit,jam,hari,minggu,bulan,tahun, mereka Cuma akan lewat, gak peduli tentang apapun, gak peduli gua yang ditinggalin, gak peduli lu yang ditinggalin, gak peduli, mereka gak peduli, yang peduli itu Cuma satu, yang menciptakan mereka, Tuhan.
Selamat bersyukur!
Selamat berjuang!
“Yang akan tau gua nangis kenapa itu Cuma gua, dan yang menciptakan gua. Jangan biarin orang yang datang dan pergi tahu, mereka gak akan tahu apa-apa, mereka akan peduli...sesaat.” kakak absen.
Selamat berusaha!
Selamat bedo’a!
Hai Mutia Azzahra,
Gua belajar banyak dari hidup.
Gua yakin lu belajar lebih banyak lagi.

lebih dewasa ,Mut.
oh ayoo bantuin gua kabur dari sini....








No comments:

Post a Comment