Hai Mutia
Azzahra
Salam
kangen,
Gua belajar banyak dari hidup,
Gua yakin lu belajar lebih banyak lagi.
Gua belajar
tentang hari-hari
Dan gua
belajar untuk menerima apa yang hari esok akan beri karena gua tau gua akan
lupa hari kemarin.
Gua belajar
untuk menerima semuanya,
Semua yang
udah Tuhan tulis di buku takdir gua.
Gua belajar
tentang roda kehidupan, gua gak akan pernah tau kapan gua mulai dan kapan gua
akan berhenti.
Kadang gua
ada di bawah, disakitin, dikhianatin, dibenci, dilupain.
Kadang gua
ada di atas, dibahagiain, ditolong, disayang, dicintain.
Gua juga
belajar tentang manusia, ada puluhan juta manusia di dunia,
mereka akan
datang dan pergi dalam hidup gua,
begitu juga
gua dalam hidup mereka.
Begitu juga
gua dalam hidup lu, dan lu dalam hidup gua.
Gua
belajar...
Pada saat
gua diatas, dibahagiain, ditolong, disayang, dicintain, gua gak boleh lupa
kalau manusia yang ngelakuin itu ke gua adalah yang pernah datang dan yang akan
pergi.
Gua
belajar...
Pada saat
gua dibawah, disakitin, dikhianatin, dibenci, dilupain, gua harus inget kalau
manusia yang ngelakuin itu ke gua adalah yang pernah datang dan yang akan
pergi.
Gua belajar
tentang rollercoaster, saat gua ada di puncak, gua ngerasa dunia milik gua,
tapi kalau ada puncak pasti ada dasar, dan saat gua di dasar gua harus belajar
bahwa gua akan sampai puncak.
Gua belajar
untuk gak percaya saat ada orang yang bilang “i will always be by your side
trough the push and the pull”.
Bullshit.
Orang itu
bahkan gatau kapan dia akan mati, kapan gua akan mati, orang itu gatau apapun.
Yang akan
ada di samping gua through the push and the pull itu Cuma ada satu.
Itu yang
menciptakan gua, yang memberi gua hidup dan yang akan membawa gua pergi, yang
akan ada selamanya itu Tuhan.
Gua banyak
kedatangan orang baru dalam hidup gua.
Gua banyak
kehilangan orang yang lama di hidup gua.
Gua sayang
orang tua gua, dan gua gak akan pernah tau kapan mereka akan menghilang, kapan
mereka akan terbang jauh dari hidup gua, bahkan kelihatannya, gua yang akan
terbang lebih dulu.
Rasanya
pasti sakit ngelihat mereka terbang gitu aja dan gak akan balik lagi mengingat
mereka udah ada di samping gua dari awal gua ada di dunia, gua takut
ngebayangin mereka tiba-tiba ga ada lagi di hidup gua.
Dan gua mau
percaya, kalau mereka lebih sayang sama gua.
Gua mau
percaya kalau saat ini gua masih ada di dunia, itu pasti karena mereka sayang.
Masalah gua
pergi lebih dulu, itu bukan salah mereka, bukan salah gua juga, itu
mungkin the fault in our star. In our
destiny.
Gua belajar
untuk terus berjalan Mutia, mungkin saat ini dunia terasa sesak.
Gua bahkan
pernah ngerasa mau mati.
Tapi
pohon-pohon di luar sana masih berjuang membuatkan gua oksigen, kenapa gua
harus berhenti menghirup?
Gua belajar
tentang mencintai, memberikan semua yang gua bisa. Meskipun pada akhirnya gua
akan sakit, atau dia yang akan sakit, oh mungkin itu Cuma permainan takdir.
Cuma permainan takdir. Cuma permainan takdir.
Pernah benci
kata takdir?
Gua pernah.
Gua pernah
gak puas sama buku takdir gua.
Ah bodoh, bahkan untuk merasa gak puas dengan
takdir gua adalah bagian dari takdir gua.
Pernah benci
diri lu sendiri?
Gua pernah.
Gua pernah
benci kenapa gua gak bisa ngerasa seperti orang lain, bahagia, santai, nonton
konser? Nikmatin hidup? Trip ke luar negeri? Itu lebih dari apa yang pernah gua
harapkan.
Orang yang
ngalamin itu semua pasti bersyukur sama takdir mereka.
Gua percaya,
suatu saat takdir gua akan baik, suatu saat, suatu saat.
Pernah benci
keluarga lu?
Gua pernah.
Gua ngerasa
gak dipeduliin, mereka berantem, gua berantem, mereka pergi, gua pergi, mereka
marah, gua berontak, mereka nampar, gua maki, mereka jambak, gua pergi. Pada
akhirnya Cuma mereka tempat gua kembali. Cuma keluarga. Cuma keluarga.
Gua juga
belajar untuk mengingat semua kata, semua kalimat, semua gambar, semua
perasaan, semua moment, karena Cuma ingatan yang akan ada dalam diri gua sampai
gua mati.
Lu gabisa
janji akan ada disamping gua selamanya. Tapi lu bisa janji akan ingat gua
selamanya.
Gua gabisa
janji akan ada disamping lu selamanya. Tapi gua bisa janji akan ingat lu
selamanya.
Gua janji.
Lu mau janji?
Gua mau
belajar untuk menghafal ayat al-qur’an. Kata guru gua, kalau gua hafal, gua
bisa ngasih singgasana buat orang tua gua di surga nanti, gua akan berusaha
jalanin. Selamat berjuang Mutia!
Gua mau
belajar untuk menjaga aurat gua. Kata guru gua, satu helai rambut gua yang
dilihat sama non muhrim gua, gua bisa ngasih satu ular berbisa buat orang tua
gua di neraka nanti, gua akan berusah dengan semua halangannya. Selamat
berjuang Mutia!
Gua mau
belajar untuk menjaga izzah gua seperti layaknya gua perempuan, kata kakak
absen gua, jaga izzah untuk perempuan itu kewenangan perempuan yang hakiki, hak
asasi perempuan yang hakiki. Gua akan belajar gimanapun caranya. Selamat
berjuang Mutia.
Gua mau
belajar menjadi berlian yang selalu sabar, di bakar suhu yang panas dan keluar
menjadi berlian yang kuat.
Gua mau
belajar konsisten. menjadi ikan di lautan, yang gak ikut asin.
Suatu saat
gua Cuma harus mengingatkan diri gua kalau semuanya akan baik-baik aja. Mungkin
gak sekarang. Mungkin bukan besok. Tapi suatu hari nanti.
Say it enough that
one day i’ll actually believe it.
Harus inget kalau semuanya emang udah
berubah. Semua berubah untuk suatu alasan. Manusia berubah karena mereka punya
alasan, karena takdir punya alasan. Gua Cuma harus menerima dan move on. Itu
emang susah, dan gua akan ngerasa kesepian, tapi gua harus tetap jalan. Karena
siapa yang bilang besok gak akan jadi hari yang menyenangkan. Besok mungkin akan
jadi hari yang menyenangkan Mutia!
Gua gak akan
ngitungin setiap detik yang gua lewatin, yang gua rasain, gua mau... menerima.
Karena yang
sesungguhnya gua bisa lakuin ya Cuma...menerima.
Waktu itu
jahat ya? Kalau gua gak mulai dari
sekarang untuk nerima dan belajar semuanya, kapan lagi?
Detik,menit,jam,hari,minggu,bulan,tahun,
mereka Cuma akan lewat, gak peduli tentang apapun, gak peduli gua yang
ditinggalin, gak peduli lu yang ditinggalin, gak peduli, mereka gak peduli,
yang peduli itu Cuma satu, yang menciptakan mereka, Tuhan.
Selamat
bersyukur!
Selamat
berjuang!
“Yang akan
tau gua nangis kenapa itu Cuma gua, dan yang menciptakan gua. Jangan biarin
orang yang datang dan pergi tahu, mereka gak akan tahu apa-apa, mereka akan peduli...sesaat.”
kakak absen.
Selamat
berusaha!
Selamat
bedo’a!
Hai Mutia
Azzahra,
Gua belajar
banyak dari hidup.
Gua yakin lu
belajar lebih banyak lagi.
lebih dewasa ,Mut.
oh ayoo bantuin gua kabur dari sini....
No comments:
Post a Comment